Feeds RSS
Feeds RSS

Selasa, 28 Desember 2010

You're The Only Exception [Cerbung-ALVIA] Part Dua

PART DUA [ TENTANG ALVIN DAN SIVIA ]

Beberapa saat kemudian, Alvin datang dengan wajah kusut. Ia masuk ke dalam kelas dan membanting tas nya di mejanya. Semua mata termasuk Sivia tertuju padanya. Alvin memukul dahinya dengan tangan kanan sekeras keras nya. Sahabat kecilnya Alvin, Sion mendekatinya..
Alvin malah tambah emosi dan membanting meja..
Sivia, Shilla, dan Rio masuk dan ikutan melihat apa yang terjadi,
“ Kenapa lo ? “ tanya Sion. “ Zeva itu gila ya ! Dia itu malu maluin deh ! Udah gue putusin, dia malah minta balikan . Udah gue tolak mentah mentah, malah nangis depan umum, bilang kalo gue cowo murahan ! Emang gue apa yang salah ? “ tanya Alvin judes. Sivia hanya cekikikan. Alvin melihatnya, “ Ngapain lo ketawa ? Ada yang lucu ? “ bentak Alvin, membuat Sivia berhenti dan menunduk. Shilla dan Rio mengelus pundak Sivia seklaigus tertawa kecil.
“ Makannya, jangan cari masalah sama vokalis ! “ bisik Rio. “ Vokalis ? “ tanya Sivia. “ Di sini kita punya Band, dia itu jadi vokalis. Gue kan bassist, Sion itu guitarist, ada kok adek nya Sion, Ray drummer nya, jelas ? “ tanya Rio. Sivia mengangguk.

-------------------------------SKIP-------------------------------

Alvin masuk ke dalam kamarnya dengan wajah yang sudah tenang. Sepertinya ia telah melupakan kejadian yang memalukan dirinya tadi .. Lalu, muncul wajah Sivia di benaknya..
“ Gila yak, kejadian tadi pagi udah bikin gue nek, sekarang gue mesti harus nganggep itu bocah adek angkat gue. Apes ! “ kata Alvin tenang. Lalu, muncul ide di dalam benak Alvin. Senyum manis tersungging di bibirnya. Alvin segera mencari secarik kertas dan menuliskan beberapa patah kalimat. Lalu, ia berjalan keluar kamar.

Alvin berjalan menuju kamar nya Sivia. Ia masuk tanpa permisi. Sivia yang pada saat itu terlihat sedang membaca novel di kasurnya, bangun dan kaget,
“ Mau minta maaf soal tadi pagi ya ? “ tanya Sivia. Alvin menggeleng kuat. “ Nih ! “ Alvin menyerahkan kertas nya tadi, Sivia mengambilnya.
“ Apaan nih ? Lo malu ya minta maaf langsung ? Jadi, elo pake kertas. Ini surat permohonan maaf kan Al ? “ goda Sivia. “ Bawel ! Waktu gue ga bnyak ! Jadi, jangan ngomong melulu ! Cepetan baca itu surat ! “ benatk Alvin. “ Iya, elo galak banget sama gue, Al.. “ rendah Sivia.. Alvin hanya berkacak pinggang. Sivia membaca surat itu ..

PERATURAN BUAT SIVIA DARI ALVIN.

SATU : Jangan masuk kamar gue tanpa izin dari gue !
DUA : Jangan pake computer sana laptop di antara kamar kita tanpa seizing gue !
TIGA : Di sekolah pura pura gak kenal sama gue ! Jangan bilang kita serumah !
EMPAT : Gue gak mau anter-jemput elo ke sekolah meskipun Papi maksa !
LIMA : Jangan tanya urusan pribadi gue !
ENAM : Jangan panggil gue ‘AL’ !

-SEKIAN-

Sivia kembali melipat surat itu dan tertawa. “ Ngapain ketawa ? “ tanya Alvin. “ Ada 6 hal yang mau omongin juga , boleh ? “ tanya Sivia serius. Alvin mengangguk dan duduk di ranjang. “ Eh, cowo dilarang duduk di sini ! Duduk di sofa ! “ bentak Sivia. Alvin beranjak dan duduk di sofa.
“ Jadi gini ya, AJS ! Pertama, gue punya satu permintaan. Gak ada yang boleh manggil elo “AL” selain gue ! Itu panggilan dari gue, untuk gue, dan hanya gue ! Jadi, elo gak boleh ngelarang !. Kedua, gue itu punya etika. Mana mungkin gue make computer tanpa izin lo , ya waloupun itu barang ada di meja antara kamar kita . Ketiga, gue gak perlu minta elo jadi supir. Temen kecil gue, Cakka pindah ke sini dan sekolah di SMA sebrang. Jadi dia yang anter jemput gue, elo gak usah repot plus ke.GR.an. Dan yang keempat, gue juga gak mau tau urusan pribadi elo kayak apa. Kelima, gue gak mau kenal terlalu deket sama cowo type elo . Sorry ya. Dan yang terakhir, gue juga punya harga dir, mana mungkin masuk kamar orang tanpa izin, dan lagipula, hari ini, elo yang masuk kamar gue tanpa izin ! Jadi, elo kalah satu peraturan elo sendiri ! Senjata makan tuan ! “ kata Sivia dengan penuh kemenangan. Alvin hanya menunduk malu.
“ Terserah lo, yang penting peraturan elo patuhin ! Yang panggilan ‘AL’ itu, boleh deh. Satu satunya harapan buat adek angkat gue “ kata Alvin dan meninggalkan ruangan kamar Sivia. Sivia hanya tersenyum dan kembali membaca novel.

::::12345::::

@Di Rumah, Malem Hari Jam 7 malam...

Cuaca emang panas panas nya. Tekad Alvin untuk memakai kaos oblong tanpa lengan enggak berhasil. Alhasil, walaupun begitu, keringat bercucuran deras di tubuh Alvin. Akhirnya, keluar hasrat Alvin untuk berenang malem malem ..

“ Bi Sumi ? “ Alvin memanggil Bi Sumi sambil menutup pintu. Sesekali ia melihat ke kamar sebelahnya, Kamar Sivia. Senyum kecil tersungging di bibirnnya. “ Bocah aneh “ tepisnya. Tak lama kemudian, Bi SUmi sudah siap dengann jus alpukat yang dipesan Alvin.
“ Makasih Bibi ! “ kata Alvin. Alvin kalo di rumah memang akrab dan kekanakan dengan semua pembantu di rumahnya. Maklum, Alvin ini kurang kasih sayang, dari kecil, ia enggak mendapatkan kasih sayang dan kehangatan dari sang Bunda, melainkan dari seorang pengasuh dan pembantu di rumahnya..

Alvin berjalan menuju kolam renang walaupun udah jam 7.10 malam. Ditangan kanannya bergelantung sebuah handuk dan di tangan kirinya memegang segelas avocado juice..

@Kolam Renang ..
Alvin langsung nyebur aja setelah meletakkan handuk dan juice nya di meja dan di kursi santai sebelah kolam. Ia memilih kolam yang tingginya 200 meter supaya bisa nyelem gitu ke dasar kolam. Badannya yang tadinya bercucur keringat, sekarang malah basah dengan air.
“ Seger ! Buset, tadi mah panasnya kayak dipanggang ! “ kata Alvin puas.
Sret...
Matanya melihat ke arah balkon kamar Sivia. Apa itu Siva dengan bonek beruang coklat yang menurutnya lusuh ? Apa itu Sivia yang sedang duduk di kursi balkonnya ? Kalo iya, ngapain dia malem malem begini duduk sendirian gitu ? Apa dia punya temen makhlus halus yang hanya datang pada malam hari ?
Alvin terus melihatnya walaupun di kolam renang sekalipun. Hey, coba lihat itu !Apa itu yang keluar dari mata Sivia ? Seperti kristal mencair yang berkilau jika terkena cahaya bulan. Apa itu air mata ? Oh tidak ! Sivia memang menangis, dan malangnya tangisannya sampai membuatnya sesenggukan ..
Alvin iba melihatnya, kadang ia berbisik sendirian “Kenapa dengan Sivia ?”.
Sivia. Dia seperti menengadah ke bawah . Alvin hendak bersembunyi untuk masuk ke dalam air supaya gak ketahuan Sivia. Namun, tak ada suara dari gadis itu, Alvin nongol lagi.
“ Dia tidur ? Bego amat sih, ngapain dia tidur di sana malem malem gini ? Masuk Angin baru nyahok ! “ kata Alvin. Ia berenang ke tepi dan mengenakan handuk untuk menutupi tubuhnya, karena ia hanya mengenakan celana boxer waktu berenang. Alvin naik ke atas.

@Kamar Pink Sivia ..

“ Masuk tanpa izin ? Persetan deh sama perjanjian tadi ! “ kata Alvin cekekikan. Ia mengendap ngndap masuk ke arah balkon. Alvin menatap wajah Sivia lekat lekat. Perlahan, ia mengusap air mata Sivia yang deras itu.

Bergegas lah kawan...
Tuk sambut masa depan..
Tetap Berpegang Tangan..
Saling berpelukan...

HP di sebelah Sivia bergetar .. Pertanda SMS masuk.. Otomatis, mata Sivia terbuka dan jantungnya kaget melihat wajah Alvin yang sangat dekat dengan.
“ Al........................ !!!!!!!!!!!!!! “ Sivia berteriak. “ Ngapain elo masuk ke kamar gue tanpa izin ? Gak pake baju lagi ! “ teriak Sivia. “ Jangan salah paham, Vi ! “ Alvin panik. Tubuhnya gemetaran. Kaku, karena tak bisa ngomong apa apa. Bantal yang ada di kursi Sivia melayang dan mendarat tepat di hidung mancungnya Alvin, membuat cowo jangkung ini melotot.
“ Hey, gue bilang kan elo itu salah paham sama gue ! “ bentak Alvin. Sivia membuang muka .. “Apaan ? Udah jelas jelas kelakuan elo itu aneh banget, ! Masa elo masuk ke kamar orang tanpa izin ? Itu kan perjanjian elo yang elo buat sendiri buat gue !?? Wah, elo ngelanggar sendiri lsagi ya ? Pake acara enggak pake baju lagi ! “ Sivia mulai ngomel.
“Gue lagi berenang, bego ! Dari bawah gue liatin elo tidur, gue kan baik, jadi gue niatnya bawa elo ke dalam kamar, suapay enggak masuk angina.Terus, gue berenang lagi deh ! “ Alvin menjelaskannya.
“ Gitu ? “ tanya Sivia HAMPIR percaya. Alvin mengangguk mantap. “ Yaudah, tunggu apa lagi ? “ tanya Sivia. “ Maksudnya ? “ Alvin menganga. “ GET OUT FROM MY ROOM, AL !!!!!!! “ teriak Sivia. “ I.... Iya, Vi. Ehehehe “ Alvin terkekeh dan ngacir keluar.
“ Dasar playboy ! “ teriak Sivia dari dalam.

::::12345::::

@Ruang Makan ..

“ Pinjem HP ! “ kata Alvin dengan kasar. Sivia menggeleng kuat. “ Enggak, idung lo merah tu, kenapa tuh ? ‘” tanya Sivia sambil mengunyah makanannya. Alvin memegang hidungnya.
“ Gini dah kalo orang hidung mancung ! “ Alvin tertawa. Sivia mencibir. “ Kepedean amat lo ! “.

“ Via ? “ panggil seseorang dari luar rumah. “ Masuk aja Kyakya! “ teriak Sivia. “Kyakya? “ Alvin kebingungan. Setelah itu, muncul seorang laki laki bermbut Harajuku juga .... Alvin tercengang melihatnya...

To Be Continued

0 komentar:

Posting Komentar